Sabtu, 23 Maret 2013

Kenapa minat baca masyarakat indonesia rendah ?


PDF 


Oleh: SETIAWAN HARTADI
Pustakawan STIE Perbanas Surabaya

“Negara disebut maju dan berkembang kalau penduduknya atau masyarakatnya mempunyai minat baca yang tinggi dengan dibuktikan dari jumlah buku yang diterbitkan dan jumlah perpustakaan yang ada di negeri tersebut.”
Minat Baca di Indonesia
Kalau kita berbicara mengenai minat baca, maka sudah sering  ditulis di berbagai media masa dan juga sering dibicarakan dan diseminarkan, namun  masih saja  topik ini masih sangat manarik dibicarakan, hal ini disebabkan karena sampai detik ini peningkatan minat baca masyarakat masih tetap berjalan ditempat walaupun disana-sini usaha telah dilakukan oleh pihak pemerintah dengan dibantu oleh pihak-pihak tertentu yang sangat berkaitan dengan minat baca masyarakat, seperti Guru, Pustakawan, Penulis, Media masa dan Gerakan Cinta Buku.  Padahal jika dicermati sejenak penerbitan majalah dan koran, dalam sepuluh tahun terakhir jumlah nama/judulnya sangat meningkat tajam. Mestinya semakin banyak penerbitan Koran dan majalah, maka akan berimbas pada peningkatan minat baca terhadap buku. Tetapi sayang, minat baca ini hanya sebatas peningkatan minat bacara masyarakat terhadap koran dan majalah saja. Sebagai masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan  kita mesti bertanya, kenapa hal ini terjadi atau apa penyebabnya sehingga minat baca masyarakat Indonesia dikatakan rendah dan berjalan di tempat ?. 
Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat minat baca
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan bisa menghambat masyarakat untuk mencintai dan menyenangi buku sebagai sumber informasi layaknya membaca koran dan majalah, yaitu:
  1. Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat siswa/mahasiswa harus membaca buku lebih banyak dari apa yang diajarkan dan mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan di kelas.
  2. Banyaknya hiburan TV dan permainan di rumah atau di luar rumah yang membuat  perhatian anak atau orang dewasa untuk menjauhi buku. Sebenarnya dengan berkembangnya teknologi internet akan membawa dampak terhadap peningkatan minat baca masyarakat kita, karena internet merupakan sarana visual yang dapat disinosimkan dengan sumber informasi yang lebih abtudate,   tetapi hal ini disikapi lain karena yang dicari di internet kebanyakan berupa visual yang kurang tepat bagi konsumsi anak-anak.
  3. Banyaknya tempat-tempat hiburan seperti taman rekreasi, karaoke, mall, supermarket dll.  
  4. Budaya baca  masih belum diwariskan oleh nenek moyang kita, hal ini terlihat dari kebiasaan Ibu-Ibu  yang sering mendongeng kepada putra-putrinya sebelum anaknya  tidur dan ini hanya diaplikasikan secara verbal atau lisan saja dan tidak dibiasakan mencapai pengetahuan melalui bacaan.
  5. Para ibu disibukan dengan berbagai kegiatan di rumah/di kantor serta membantu mencari tambahan nafkah untuk keluarga, sehingga waktu untuk membaca sangat minim.
  6. Buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat mahal dan begitu juga  jumlah perpustakaan masih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dan  kadang-kadang letaknya jauh.
Peran Orang Tua dalam menumbuhkan minat baca
Untuk mensiasati supaya masyarakat kita gemar membaca dan membaca adalah suatu kebutuhan sehari-hari, maka tidak ada jalan lain peranan orang tua sangat dibutuhkan dengan cara membiasakan anak-anak usia dini untuk mengenal apa yang dinamakan buku dan membiasakan untuk membaca.dan bercerita terhadap buku yang dibacanya. Hal ini harus dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan akan terbentuk kepribadian yang kuat  dalam diri si anak sampai dewasa, sehingga membaca adalah suatu kebutuhan bukan sekedar hobi melulu.
Peran Pemerintah dalam menumbuhkan minat baca
Peranan pemerintah daerah dibantu oleh kalangan dunia pendidikan, media masa, gerakan masyarakat cinta buku untuk  bersama-sama merangkul pihak-pihak swasta yang mempunyai kepentingan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mensponsori pendirian perpustakaan-perpustakaan kecil dilingkungan masyarakat seperti desa/kampung dengan bantuan berupa sarana dan prasarana dan koleksi perpustakaan yang pengelolaannya diserahkan kepada Ibu-Ibu PKK atau Karang Taruna.   Supaya gebyarnya lebih meluas  perlu diadakan lomba yang bisa di ekspos oleh media massa lokal maupun  nasional dengan iming-iming berupa hadiah yang menarik sebagaimana  lomba green and clean di Surabaya, dan ini harus dilakukan secara continue setiap tahunnya. 
Peran Lembaga Pendidikan dalam menumbuhkan minat baca
Peranan kepala sekolah sangat penting sebagai ujung tombak terhadap pendirian perpustakan dan fungsi guru dan pustakawan sebagai pengembangan perpustakaan harus selalu mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah daerah,  karena banyak sekolah dasar sampai menengah belum memiliki perpustakaan dan kalaupun ada sifatnya stagnasi  dan tidak berkembang karena kesulitan dana.  Pemerintah Daerah yang  sebenarnya harus  memfasilitasi perpustakaan sekolah dengan cara menggandeng pihak-pihak swasta sebagai sponsor atau sebagai mitra.  Perpustakaan keliling yang sudah ada sekarang ini perlu ditingkatnya dan  diperluas jangkauannya dengan penambahan armada dan koleksi setiap tahunnya dan  bukan malah sebaliknya  semakin  tahun semakin menurun dan akhirnya tidak beroperasi lagi  dan ini harus mendapat perhatian serius dari kita semua kalau   menginginkan bangsa kita cerdas dan pandai sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju.

Kalau kita cermati secara seksama sebenarnya untuk menciptakan dan mengembangkan minat baca masyarakat  akan bisa terwujud  kalau semua pihak dari mulai pemerintah, kalangan swasta, pustakawan, dunia pendidikan,  Orang tua, pecinta buku maupun  elemen masyarakat  mau duduk bersama-sama satu meja dan sama-sama berusaha untuk saling melengkapi dari apa yang kurang dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencerdaskan masyarakat melalui  pemasyarakatan perpustakaan.  Kalau semua sekolah/perguruan tinggi maupun dalam lingkungan kampung/desa tersedia perpustakaan maka  tentu banyak buku yang diperlukan untuk mengisi perpustakaan tersebut.  Dengan demikian betapa banyak penulis buku, penerbit, dan toko buku yang memproduksi dan mengedarkan buku serta mengisi perpustakaan di seluruh negeri. Dengan demikian lapangan kerja terbuka luas dan berpotensi besar dan inilah yang diharapkan oleh pengarang maupun penerbit  supaya dunia buku tidak lesu dan gulung tikar.


sumber : http://library.perbanas.ac.id/news/kenapa-minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah-.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar