Perkembangan
teknologi informasi semakin merajalela yang membawa dampak yang sangat luar
biasa terlebih bagi para generasi muda. Gencarnya tayangan televisi yang lebih
menonjolkan sisi hiburan membawa dampak buruk bagi masyarakat khususnya perkembangan
mental anak-anak dan remaja. Merebaknya berbagai sarana hiburan playstasioan,
game net dan juga internet menjadi tantangan serius bagi kemajuan para generasi
penerus. Sementara minat baca dan menulis masyarakat kita masih sangat rendah
sehingga budaya baca-tulis kalah jauh dengan budaya nonton dan hiburan.
Di
abad informasi persaingan semakin berat. Hanya Bangsa yang mampu menguasai
teknologi dan informasilah yang akan mampu bertahan. Tak terkecuali bangsa
Indonesia jika tidak ingin terus tertinggal tidak ada kata lain selain
menguasai informasi dan juga teknologi. Sedangkan untuk dapat menuju kesana
syarat utamanya adalah budaya baca-tulis masyarakat harus tinggi. Oleh karena
itu mau tidak mau budaya baca-tulis harus diwujudkan di negeri ini jika tidak
mau terus-menerus menjadi bangsa yang tertingal dan sekedar menjadi penonton.
Banyaknya
kalangan remaja dan anak-anak di Kampung sindurejan yang masih memerlukan
bimbingan dan arahan untuk menjadikan mereka sebagai generasi penerus yang kuat
dan tangguh menghadapi persaingan di era global. Di samping belum adanya sarana belajar
alternatif di luar sekolah yang dapat dijadikan wadah untuk mengasah
kreatifitas mereka. Kampung Sindurejan dengan segala potensi yang dimilikinya
sudah semestinya mampu menghadirkan sarana belajar alternatif bagi para
warganya khususnya remaja dan anak-anak. Oleh karena itu kami para pemuda
Sindurejan sebagai tulang punggung bangsa berinisiatif untuk mengambil peran
dalam mempelopori berdirinya perpustakaan kampung dan komunitas baca-tulis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar